Bookmark

Fictophilia: Jatuh Cinta Berlebihan dengan Karakter Fiksi


Halo sahabat Arunesia, Cinta adalah sesuatu yang umum, bahkan lumrah dirasakan oleh setiap manusia yang bernyawa. Rasanya, tidak ada manusia yang tidak menyukai manusia lainnya dalam hal lawan jenis. Namun, tidak semua orang merasakan bahwa jatuh cinta pada seorang manusia yang nyata adalah sebuah kesenangan. Mereka memilih melampiaskannya pada karakter fiksi atau karakter yang tidak nyata. Hal ini memang dapat dijadikan sebagai pelarian, tapi tidak selamanya berdampak baik karena bisa juga menimbulkan efek samping yang disebut fictophilia.

Fictophilia sendiri adalah kondisi seseorang yang merasa jatuh cinta, adanya keinginan untuk menyukai dan memiliki kepada tokoh imajiner karakter fiksi, baik film kartun, anime, komik, ataupun novel. Orang-orang yang demikian memiliki pasangan idealnya sehingga mereka tidak mempersalahkan untuk jatuh cinta. Pengidap fictophilia rata-rata adalah seorang perempuan yang biasanya berperilaku seperti manusia normal, tapi memiliki sifat suka membandingkan tokoh nyata dengan tokoh novel, memaksakan kehendak dengan mengubah hal tersebut menjadi pria idamannya dan terus dilakukan secara berulang.

Fictophilia tidak dapat diputuskan secara mandiri seperti sakit fisik. Psikiater menjadi pemeran penting dalam mendiagnosis penyakit ini ditambah banyaknya pemeriksaan membuat seseorang tidak dapat memutuskan dengan mudah dirinya mengidap fictophilia atau bukan.

Berpikir hal seperti ini, penyakit ini membuat orang yang ada di sekitar menjadi terganggu. Seharusnya kita dapat mengendalikan diri dari batas wajar karena fictophilia ini kadang sampai merugikan orang lain, bahkan membuat diri sendiri malu di kerumunann orang banyak. Kunci untuk mengatasi hal ini adalah mengendalikan diri.

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan selalu gunakan bahasa yang sopan.