Bookmark

Sulit Konsentrasi Dan Mudah Lupa? Mungkin Kalian Mengalami Brain Fog

Sumber: sharp.com

Halo sahabat Arunesia, Brain fog atau kabut otak adalah kondisi di mana seseorang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan suatu hal. 

Brain fog bukanlah sebuah penyakit, tetapi gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat.

Ketika mengalami brain fog, seseorang bisa mengalami gangguan fungsi kognitif, seperti sulit berpikir jernih, konsentrasi buruk, ketidakmampuan untuk fokus, dan mudah lupa.

Keluhan ini cenderung muncul sesekali, dan orang yang mengalaminya bisa kembali berpikir dengan normal seperti biasa setelah beberapa waktu. 

Namun, pada kasus tertentu, brain fog muncul lebih sering hingga mengganggu aktivitas dan kehidupan penderitanya.

Kurang tidur, sering begadang, atau kualitas tidur yang kurang baik bisa berdampak pada fungsi otak. 

Akibatnya, kurang tidur atau masalah tidur lainnya bisa memperburuk konsentrasimu dan membuatmu sulit untuk berpikir.

Lalu perubahan hormon, seperti ketika wanita mengalami menopause, juga bisa memicu timbulnya brain fog.

Saat terjadi menopause, kadar hormon progesteron dan estrogen di tubuh wanita akan mengalami perubahan.

Merasa banyak pikiran dan tertekan sesekali adalah hal yang wajar dan normal dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, bila kamu merasa gelisah, sedih, atau putus asa hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, kemungkinan besar kamu mengalami stres kronis.

Fungsi otak yang terganggu karena stres bisa menimbulkan keluhan sulit berpikir jernih, mudah lupa, dan sulit untuk berkonsentrasi. Inilah alasannya mengapa stres berat dapat menimbulkan brain fog.

Pola makan yang kurang sehat bisa menyebabkan tubuhmu kekurangan nutrisi tertentu. Hal ini bisa meningkatkan risikomu untuk mengalami brain fog.

Penyebab brain fog yang terakhir yaitu dari faktor kondisi medis. 

Kondisi medis yang terkait dengan peradangan, kelelahan, atau perubahan kadar glukosa darah juga berkontribusi pada gangguan brain fog atau kabut otak.

Biasanya orang dengan fibromyalgia mungkin mengalami brain fog setiap hari. 

Selain itu, beberapa kondisi medis lain juga bisa meningkatkan risiko brain fog seperti anemia, depresi, diabetes, sindrom Sjorgen, migraine, penyakit Alzheimer, hipotiroidisme, penyakit autoimun, dan dehidrasi.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan di rumah untuk mengatasi brain fog, yaitu:

  1. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup 7–9 jam per hari.
  2. Kelola stres dengan baik.
  3. Batasi atau jauhi minuman berkafein dan beralkohol.
  4. Tetap aktif berolahraga secara rutin.
  5. Jaga fungsi dan kesehatan otak dengan melakukan senam otak, misalnya bermain puzzle atau bermain musik.
  6. Konsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, vitamin dan mineral, protein, serta omega-3, misalnya buah dan sayuran, kacang-kacangan, ikan, telur, dan susu.

Brain fog yang terjadi sesekali masih bisa dibilang wajar. Namun, jika hal ini sering terjadi atau semakin memburuk hingga membuatmu sulit bekerja, belajar, atau menjalani aktivitas sehari-hari, sebaiknya kamu segera berkonsultasi ke dokter.

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan selalu gunakan bahasa yang sopan.